Cerita Sex Gadis berpaha Mulus Cerita ini lebih seru dari cerita sebelumnya penasaran langsung ke Tkp:Diceritakan bahwa gadis cantik berpaha mulus adalah anak pak Broto berasal dari jateng.
'Pak Broto' memiliki 2 orang putri yang cantik cantik dan masing-masing
telah berkeluarga. Diusianya yang telah pensiun ini pak Broto menikmati
sisa sisa usianya dengan menekuni usaha perkebunan yang dimilikinya di
sebuah daerah di Jawa Tengah. Mereka memiliki sebuah perkebunan teh yang
cukup luas disana. Pak Broto sering menghabiskan waktunya bersama
istrinya diperkebunan. Dan diperkebunan mereka itu juga berdiri sebuah
villa yang cukup megah. Aku sering diajak beliau kesana saat beliau
masih aktif di pemerintahan dahulu.
Sejak
pak Broto pensiun hanya sesekali ia datang ke Jakarta untuk meninjau
rumahnya ini, yang aku jaga, juga mengobati kerinduannya kepada cucu
dari putri pertamanya Siska. Siska tinggal dengan suaminya didaerah
Kemang, sedangkan putri keduanya Shinta menempati rumah yang aku
tinggali ini bersama suaminya yang juga tampan itu.
Shinta
belum memiliki anak, karena mereka menikah baru 6 bulan yang lalu.
Shinta saat ini bekerja di sebuah perusahaan swasta,jadi pasangan suami
istri ini praktis selalu berangkat pagi dan pulang malam harinya bersama
sama. Shinta usianya baru 23 tahun, dia adalah potret wanita masa kini,
dikaruniai wajah yang cantik. memiliki kulit yang putih bersih, rambut
hitam sebahu dan menurut pendapatku wajah Shinta tidaklah kalah dengan
wajuah artis-artis sinetron yang sering aku lihat di televisi. Aku
maklum, sebab bagi mereka yang memiliki uang lebih dan kehidupan yang
mapan, untuk merawat kecantikan dan penampilan amatlah mudah. Beda jauh
dari aku yang hanya cuma seorang pembantunya.
Aku
dipercaya pak Broto untuk menjaga rumahnya ini, berikut semua isinya.
Jadi secara otomatis akupun harus menjaga majikanku Shinta yang memang
menetap di rumah ini bersama suaminya. Bahkan aku juga sempat
menyaksikan mereka berdua lahir. Jadi kedua putri mereka sudah tidak
asing lagi bagiku,dan merekapun berdua telah menganggap aku dan istriku
sebagai bagian dari keluarga mereka. Semua pekerjaan rumah biasanya
mampu aku selesaikan dengan baik dan lancar. Hampir semua waktuku aku
habiskan untuk merawat rumah dan mobil majikanku ini. Shintapun sering
memberiku uang lebih karena aku memang gak neko neko.
Dirumah
ini juga aku tinggal berdua dengan istriku sejak muda dulu. Aku
dikaruniai anak 1 orang pria yang sekarang telah bekerja menjadi seorang
polisi. Sekolah anakku juga dibiayai oleh pak Broto. Anakku
satu-satunya ini kini telah menikah dan sekarang bertugas di Sumatera.
Jadi istriku ikut anakku itu ke Sumatera. Aku memang diajak namun karena
aku diserahi tanggung jawab dan telah diamanahi pak Broto , ajakan itu
aku tampik sebab bagiku sangat sulit mencari orang yang sebaik dan
sebijaksana pak Broto.
Setiap
malam saat aku memeriksa pagar dan memastikan pintu dan jendela
terkunci dengan aman, aku melewati kamar majikanku Shinta dan suaminya.
Sering aku mendengar dengus nafas dan rintihan rintihan terdengar dari
arah kamar mereka itu. Sebagai laki-laki aku tentu saja aku maklum ,
‘Dasar anak muda berisik sekali kalau sedang berhubungan’ batinku.
Terkadang
timbul perasaan penasaran ingin mengintip untuk mengetahui apa yang
sedang dilakukan pasangan itu. Bagiku tidak sulit untuk melakukannya,
karena jendela kamar mereka telah aku akali sejak siang beberapa hari
yang lalu. Aku dengan seksama memperhatikan perbuatan pasangan yang
berlainan jenis itu.
Aku
melihat kedua tubuh manusia yang telanjang itu saling berdempetan
menyatu Kebetulan lampu kamar saat itu tidak dimatikan. Tubuh putih
mulus Shinta saat itu berada dibawah tubuh suaminya. Suaminya bergerak
maju mundur dan Shinta tampaknya kepayahan menahan bobot suaminya dan
gairah nafsu yang melandanya di bawah dari pertemuan kelamin mereka.
Kedua kaki majikanku yang panjang dan putih itu berada diatas bahu
suaminya. Sedang tangan suaminya saat menggenjot tubuh Shinta menjalar
juga di dada putihnya yang ranum, meremasnya dengan kasar.
“Ouhh….mas…………ya teruss….”desahnya lirih dengan tubuh menggeliat-geliat di bawah tindihan suaminya.
Baru
kali ini aku memperhatikan dengan seksama, ternyata tubuh majikan
putriku ini mempunyai kulit yang halus dan mulus. Selama aku bekerja
pada orang tuanya aku tidak begitu memperhatikan perkembangan
pertumbuhan putri majikanku itu.
“Ayoo…….mass…………………”rengek
Shinta mengerumas rambut suaminya, mengacak acaknya dengan gemas,
segemas rasa geli gatal yang melanda organ intimnya. Ikt bergerak liar
pinggulnya yang tengahmenerima sodokan-sodokan sporadis dari suaminya.
Aku sempat menahan nafas saat tubuh keduanya bergerak seirama, mendayung
perahu birahi mereka untuk merengkuh semua kenikmatan yang ada. Semakin
cepat mereka bergerak….Mata Shintha telah terbeliak-beliak, bibirnya
menganga mengeluarkan suara ceracauan tak jelas. Sebagai laki-laki yang
normal, pemandangan ini sangat mempengaruhi aku, mengingatkanku pada
masa-masa masih bersama dengan istriku. Membuat birahiku bergejolak saat
itu. Namun apalah dayaku, statusku hanya seorang pembantu dikeluarga
ini.
Esok
paginya saat aku telah bangun dan sedang beres-beres, kulihat majikan
putriku keluar dari kamarnya dengan wajah yang sedikit kusut dan tampak
agak layu. Aku biarkan saja kejadian itu. Mungkin dia ada masalah dengan
suaminya atau apalah aku tak mau menanyakan pada nya.Seperti
biasanyapun pagi itu aku menghidangkan makanan kesukaan majikanku itu
dimeja makan. Tidak lama kemudian mereka keluar kamar beiringan untuk
sarapan pagi sebelum berangkat ke kantor.
Tiba-tiba
saat mereka sarapan itu aku dipanggil. Suaminya mengatakan padaku bahwa
ia akan tugas keluar kota mungkin untuk 2 minggu karena ada masalah
dikantornya. Suaminya menitipkan padaku untuk menjaga rumah dan
istrinya. Dengan patuh aku sanggupi permintaan suaminya itu. Dan sejak
saat itupun aku semakin bertambah tugas dengan memastikan keadaan
majikan putri itu. Beberapa hari ini aku jadi kehilangan kesempatan
untuk melihat aktifitas kamar majikan putri itu. Aku jadi susah tidur,
padahal aku setiap hari sebelumnya selalu melihat aktifitas dikamar itu
dan sempat bermasturbasi barulah aku tertidur. Memang aku akui diusiaku
yang tidak muda lagi ini libidoku sering menagih . Namun kepada siapa
aku akan menyalurkannya sedang istriku di Sumatera bersama anakku.
Aku
mengendap-ngendap mengintip majikanku yang sedang dikamarnya. Rupanya
ia masih belum tidur dan hanya baring di ranjang. Tampaknya ia gelisah,
berulang kali membalikkan tubuhnya, sepertinya ia sedang menginginkan
belaian dari suaminya . Namun suaminya tidak berada disini. Dan sempat
aku perhatikan Shinta mengeser geserkan guling kearah kemaluannya di
atas ranjangnya yang luas itu. Aku tau saat itu Shinta ingin
kehangatan.Apalagi hawa dingin AC dikamarnya membuatnya tampak
kehausan.Aku jadi mengerti. Lalu akupun berlalu kekamarku dan tidur.
Malam
itu tanpa aku duga sama sekali,ada bunyi krasak kresek.Aku bangun dari
ranjangku dan keluar kamar menuju arah bunyi itu. Ohhhh.... alangkah
kagetnya aku. Aku melihat 3 orang yang mengendap endap akan masuk
kerumah ini. Mereka telah memutus rantai pintu pagar.
Sebagai
seorang bekas tentara yang telah banyak pengalaman di medan perang,aku
lalu menuju arah suara itu dan dengan samuraiku aku bacok si pejahat itu
tanpa tanya lagi.
“Ampun..,ampunn…..pak……………”teriak salah seorang dari mereka.
Mereka
meringis kesakitan dan minta ampun padaku. Mereka akhirnya lari dan
berusaha menghindar dari kejaran masyarakat yang tau akan tindakan
mereka. Malam itu akhirnya rumah majikanku ini selamat dari upaya
pencurian dan perampokan. Majikanku Shinta akhirnya terbangun dan keluar
rumah menemuiku.
“Ada siapa pak Hasan, kok rame sekali kedengarannya…..?tanya Shinta. Kaget ia meliha tiga orang asing tergeletak pingsan.
“Siapa mereka………?”Tanya lagi
“Ini
neng, 3 orang ini coba-coba memasuki rumah. Untung saya bangun,
memergoki mereka dan melumpuhkan mereka” terang sejelas-jelasnya.
Akupun
menerangkan kejadian yang sesungguhnya dengan lengkap. Iapun akhirnya
berterima kasih dan minta aku untuk menyelesaikan masalah itu dengan
aparat terkait malam itu.
Setelah
memberikan laporan secukupnya,malam itupun aku pulang kerumah dan di
sambut majikanku Shinta,yang saat itu mengenakan baju kimono tidur. Ia
amat mengkhawatirkan keadaanku malam itu. iapun telah sempat menelpon
suami dan kedua orang tuanya. Dan akupun lalu ditelpon suami dan kedua
orangtua Shinta agar bisa menjaga Shinta dengan hati hati.
Sempat
aku lihat wajah kecemasan di rona muka Shinta malam itu. Wajahnya yang
putih bersih itu terlihat takjub dan khawatir,namun dengan sedikit
sedikit aku terangkan kepadanya supaya jangan terlalu cemas seperti itu.
“Aduhh, saya takut pak…..” ujarnya.
“Ga
usah takut neng, selama bapak ada disini mereka harus hadapi dulu bapak
sebelum mengacak – acak isi rumah ini” terangku sedilit sombong.
Malam
itupun lalu kami tidak tidur dan hanya berbicara saja di ruang tamu
rumah besar itu. Shinta masih shock dan akupun tidak sampai hati
meninggalkannya sendirian di ruang tamu malam itu. Aku menemaninya dan
sesekali karena kenakalan mataku aku memandang sekujur tubuhnya yang
terbalut kimono tidur saat itu. mata nakalku memperhatikan gundukan
dadanya yang sekal dan bernomor 34b itu amat menggodaku. Aku tahu nomor
itu karena saat dijemur aku pun melihatnya dengan seksama jenis dan
wangi celana dalam Shinta.
Entah
kenapa malam itupun aku diajaknya kekamarnya untuk sekedar bincang
bincang. katanya ia masih takut dan trauma. Jika saja ada suaminya ia
mungkin tidak akan mengizinkan aku kekamarnya. Namun hal tabu yang slalu
aku jaga slama ini malam itu luntur.
“Pak Hasan temani saya ya, saya takut sekali…….,di kamar saya saja pak Hasan tidurnya …”pinta neng Shinta dengan wajah memelas.
Aku
masuk kekamarnya yang dingin dan harum semerbak itu sekedar hanya untuk
menemani anak majikanku itu. Sebagai laki2 aku telah memasuki wilayah
pribadi putri majikanku itu. Dan dengan kurang ajar aku pun berusaha
mempengaruhi jiwa dan mental putri majikanku itu dengancerita cerita
seram temtangg perampokan dan horor. Sebagai wanita yang hanya seorang
diri malam itu tentunya ia merasa takut dan amat membutuhkan bantuanku.
Disitulah insting kelelakianku bermain.
“Sudahlah
neng ga usah takut………”tuturku sambil memegang lembut bahunya. Shinta
lebih tenang sekarang, tak disadarinya kepalanya rebah di lenganku.
Mungkin ia merada aman dengan posisi itu. Aku makin berani….
Pelan-pelan ku tundukkan wajahku, mendekati wajahnya. Lembut kukecup bibir ranumnya. Shinta kaget dan membelalakkan matanya.
“Apa apaan ini Pak Hasan…..mmhhh” ujarnya terputus oleh kecupanku kembali menerpa bibirnya.
Sementara itu tanganku telah berada di bali kimono yang di kenakan neng Shinta, meraba dan mengelus lembut permukaan dadanya.
Namun
Shinta memang wanita dan seorang istri yang baik. Ia tidak begitu saja
larut akan alunan gairah yang aku pancarkan saat itu. Ia berusaha
menolakku dan melepaskan pelukanku. Namun malam itu apalah daya seorang
wanita seperti Shinta dibanding aku yang bekas prajurit dan memiliki
pengalamn yang lumayan di saat perang. Malam itu dengan sedikit terpaksa
Shinta akhirnya tunduk dan menuruti keinginan syahwatku padanya.
“Mhhh….Pakk………….”desah
Shinta tatkala bibirku sudah mampir di dadanya yang membusung padat,
mengecup dan mengulum putting buahdadanya..!!! Tubuhnya yang tadi
menolak akhirnya melemah dan pasrah pada gairah timbul oleh tindakanku.
Dengan
cara lembut tanpa paksaan Shinta aku raih dan peluk malam itu
dikamarnya. Dengan pengalamanku sebagai laki2 aku berusaha menundukannya
dengan ciuman dan rangsangan diwilayah peka tubuhnya yang mulus itu .
Aku tau Shinta membutuhkan belaian laki laki.
“Ohhh…………………….”pekik
Shinta saat diatas ranjang kamarnya yang mewah itu, aku berhasil
membenamkan kemaluanku yang lumayan masih jantan kedalam rahimnya yang
masih sempit itu.
Malam
itu aku nikmati setiap inci tubuh mulus anak majikanku itu dengan
rakus. Aku memang telah lama puasa dari hubungan biologis ini. Namun
malam itu aku merasa muda kembali dengan perlakuanku itu. Kehangatan
yang aku rasakan pada kemaluanku saat masuk kedalam tubuh Shinta amat
membuatku lupa diri. Shinta amat sempurna saat ia berada dibawah tubuhku
saat aku genjot tadi. Memang benar kata orang orang bahwa seorang
wanita baru terlihat cantik dan menawan jika ia telah berada dibawah
tubuh laki-laki saat kemaluannya di masuki kemaluan pria. Shinta
akhirnya hanya bisa pasrah dan dengan terpaksa menikmati saja rahimnya
aku masuki berulang kali. Aku tahu ia amat menyesal padaku malam itu,
terlihat dari air matanya yang keluar saat aku berpesta diatas tubuhnya
yang telanjang.
“Arrghh…………….geramku setelah sekian lama memacu dan menggenjot akhirnya penisku melepaskan air sperma didalam rahimnya.
Hingga
pagi aku terus menggauli Shinta hingga beberapa kali dan Shintapun aku
liat mulai menikmati permainanku yang cukup liar diatas tubuhnya. Aku
tau Shinta ikut orgasme hingga beberapa kali saat itu. Itu di
ungkapkannya saat ia membenamkan kukunya yang runcing di bahuku hingga
bahuku yang mulai kusut kulitnya itu luka. Namun itu apalah artinya
bagiku dibanding keberhasilanku menggauli anak majikanku itu.
Keringat
kamipun akhirnya menyatu dan kain sprei yang kami pakai akhirnya lembab
karena basah oleh percampuran keringat dan juga air mata Shinta
ditambah lelehan spermaku yang tumpah tadi.
Semenjak
kejadian malam itu. Shinta mulai menjarak dariku dan tampaknya berusaha
menghindariku. Suaminya tidak tahu tentang peristiwa malam itu.
Tampaknya Shinta memang merahasiakannya . Aku tahu diri dan tidak
berupaya memperlihatkan kepada Shinta tentang bagaimana aku padanya. Aku
pun bertindak seperti biasanya saat kejadian itu belum terjadi.
Kadang
saat malam aku rindu untuk mengulangi lagi saat kebersamaan dengan
Shinta namun aku pendam saja. Dan sebagai pelampiasannya, aku terus
mengintip Shinta bersebadan dengan suaminya. Tampaknya Shinta amat
menikmati persetubuhan dengan suaminya itu. Aku jadi merasa iri.Dan
tanpa aku ketahui suami Shintapun akan tugas keluar kota lagi. Dan
tampaknya Shinta biasa biasa saja. Ia tidak memberikan tanggapan apapun
saat itu. Dan malam saat suaminya tugas, aku berusaha mendatangi kamar
Shinta dan minta bicara. Shinta memberiku waktu bicara dan dengan
kepintaranku malam itupun akhirnya akupun kembali dapat menikmati
kehangatan tubuhnya dikamarnya. Shinta pun semakin larut olehku. Ini
terlihat saat suatu malam tanpa aku duga ia mendatangi kamarku dan
kamipun bersetubuh dikamarku hingga beberapa kali malam itu.
“Ahh…..Pak………………..”rintih Shinta. Tubuhnya yang mulus menggeliat-geliat. Sementara aku terus menggenjotnya teratur.
Sampai
saat inipun disaat suaminya dan kadang orangtuanya pulang ke Jawa
tengah Aku selalu memberinya kenikmatan ragawi yang mungkin tidak ia
dapati dari suaminya. Akupun setelah menikmati kemulusan dan kehangatan
tubuh Shinta, punya keinginan untuk dapat merasakan kehangatan tubuh
saudaranya Siska.
Saat
itu Siska minta jasaku untuk menemaninya di rumahnya karena suaminya
mendapat tugas beberapa minggu ke luar negeri. Aku sempat melihat rona
tidak suka pada wajah Shinta. Namun karena Siska ngotot pada adiknya itu
maka Shinta akhirnya mengizinkan aku tinggal beberapa minggu di rumah
kakaknya. Aku merasa inilah saatnya bagiku untuk merasakan juga
kehangatan tubuh anak majikanku yang juga cantik ini.
Dan
seperti Shintapun pada awalnya Siska memang menolak maksudku untuk
menggaulinya. Malah aku sempat akan di usirnya malam itu. Namun karena
kelicikan dan pengalamanku selama ini aku akhirnya dapat merasakan
jepitan kemaluannya pada kemaluanku.
“Ahhh…Pak……………..”pekik
Siska saat pumcak klimaks datang melandanya. Tubuhnya
menggelepar-gelepar berkelojotan di bawahku. Kedua matanya mendelik,
hanya bagian putihnya saja yang kelihatan
Iapun
akhirnya terkulai lemas dan beberapa kali orgasme karena keperkasaanku.
Aku tahu Siska menyesal telah mengajakku tinggal di rumahnya namun
tampaknya ia merahasiakan semua kejadian itu dari suami dan adiknya
Shinta. Hampir selama aku tinggal di rumah Siska aku memberinya siraman
bathin di dalam kamarnya yang tak kalah mewah dari rumah orangtuanya.
Itulah pengalaman ku selama ini yang dapat merasakan kehangatan tubuh
dua orang anak majikanku.
TERIMA KASIH ANDA TELAH MEMBACA ARTIKEL 'CERITA SEX' INI SUATU PENGHARGAAN YANG LUAR BIASA BAGI KAMI...Saksikan kisah cerita sex selanjutnya yang lebih seru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar